Alkisah hiduplah
sekelompok ikan salem di lautan. Ikan salem hidup berkelompok dan
mencari makan di laut lepas bersama-sama. Suatu ketika, tibalah saatnya
ikan-ikan salem berkembang biak. Salem betina bertelur di atas
karang-karang di dasar laut, kemudian telur-telur itu dibuahi oleh
telur-telur salem jantan. Tetapi sayang, belum sempat telur itu menjadi
anak, banyak binatang lain yang memangsanya. Pemangsa telur-telur itu
diantaranya adalah kepiting, penyu, dan ikan-ikan lainnya. Tentu saja
hal itu membuat ikan salem murka. Kalau hal itu berlanjut terus, maka
bisa dipastikan ikan-ikan salem akan punah.
Suatu
hari datanglah seekor kepiting merusak telur-telur ikan salem. Ikan
salem betina mengadukan hal itu kepada ikan salem jantan ketika
dilihatnya seekor kepiting sedang memakan telur-telur ikan salem. Ikan
salem jantan marah bukan kepalang lalu segera menghampiri kepiting yang
sedang melahap telur.
"Hai
kepiting! Kenapa kau makan telur-telur kami?! tegur ikan salem jantan
murka. "Memang kenapa? Bukankah telur-telurmu ini enak sekali untuk
dimakan?" sahut kepiting membuat ikan salem jantan bertambah murka.
"Kepiting jahat! Teganya kau makan telur-telur kami. Bagaimana kami bisa
berkembangbiak nanti? Tidak lama lagi kamu pasti akan punah, tidak
punya keturunan." Seru ikan salem betina sambil menangis."Biar saja yang
penting aku tidak kelaparan!" sahut kepiting acuh.
Mendengar
ucapan kepiting yang menyakitkan itu, ikan salem jantan langsung
menyerang kepiting. Kepiting mencoba melawan dengan menggunakan capitnya
yang besar. Terjadilah perkelahian yang seru antara ikan salem jantan
dengan kepiting. Capit kepiting sebelah kiri patah oleh serangan ikan
salem jantan. Namun ikan salem jantan pun tubuhnya luka-luka karena
terkena jepitan capit kepiting. Melihat ikan salem jantan luka-luka,
ikan salem betina tidak tinggal diam. Dengan gerakan cepat ikan salem
betina ikut menyerang kepiting dari arah belakang. Akibat serangan itu
kepiting kehilangan kedua capitnya. Kepiting itupun lari setelah
kehilangan kedua senjatanya. Ikan-ikan salem yang lain menyambut gembira
dengan kemenangan ikan salem itu. Ikan salem jantan memuji ikan salem
betina yang dengan berani membantu ikan salem jantan, sehingga kepiting
itu lari ketakutan.
Ikan
salem kembali hidup dengan tenang. Setelah kejadian itu kepiting tidak
pernah muncul lagi mengganggu telur-telur ikan salem. Tetapi
ketenteraman ikan-ikan salem tidak berlangsung lama, karena sekelompok
udang raksasa telah mengintai telur-telur mereka di malam hari. Keadaan
itu tentu saja membuat ikan-ikan salem gelisah kembali. Sebab bagaimana
mungkin mereka dapat melawan udang-udang raksasa itu, sedangkan
udang-udang raksasa itu selalu beraksi di malam hari, di saat ikan-ikan
salem sedang tertidur lelap. Untuk memecahkan masalah itu, ikan-ikan
salem berunding.
"Aku
mempunyai usul...!" ujar salah satu ikan salem jantan. "Ya, bagaimana
usulmu kawan?" tanya ikan salem jantan lainnya. "Begini, bagaimana kalau
mulai malam nanti kita semua tidak usah tidur. Kita semua berjaga-jaga
untuk melawan udang raksasa." Seru ikan salem itu. Bukankah kita sudah
lelah seharian mencari makan, mana mungkin kita kuat tidak tidur
semalaman, sedangkan esok hari kita harus mencari makan lagi." Ujar ikan
salem betina merasa keberatan. "Betul..., betul..." ujar ikan salem
betina lainnya.
"Baik,
baiklah begini saja. Bagaimana kalau ikan salem jantan saja berjaga
bergantian. Sedangkan ikan salem betina tidak usah berjaga. Namun bila
ada udang raksasa datang menyerang, kita semua harus bangun untuk
melawannya bersama-sama. Bagaimana, setuju semua?" usul ikan salem yang
paling besar. "Setuju, kami semua setuju!" akhirnya mereka semua sepakat
dengan keputusan itu. Hari menjelang sore. Matahari sudah tenggelam di
ufuk barat. Ikan-ikan salem terlihat sedang beristirahat karena
kelelahan. Tiba saatnya ikan-ikan salem jantan bergantian jaga malam
untuk melindungi telur-telurnya dari serangan udang raksasa. Hingga hari
menjelang malam, keadaan sepi-sepi saja. Tidak nampak seekor binatang
lain yang mengganggu.
"Hei
kawan..., bangunlah. Kini giliran kamu yang berjaga." Bisik salah satu
ikan salem yang sudah mengantuk. "Apa?" sahut ikan salem yang baru saja
terbangun. "Baiklah sekarang giliranku untuk berjaga. Silakan kamu
beristirahat." "Baiklah, aku lelah sekali. Berhati-hatilah kamu, kalau
ada kejadian cepat bangunkan teman-teman semua." Pesan ikan salem itu.
Tak lama kemudian ikan salem itu tidur. Giliran ikan salem yang baru
terbangun itu berjaga. Matanya yang masih lekat itu memandangi
telur-telur yang ada di atas karang. Kelihatannya aman tidak ada
apa-apa, pikirnya dengan hati agak tenang. Namun beberapa saat kemudian,
tiba-tiba saja datang sekawanan udang raksasa dari arah selatan.
Udang-udang raksasa itu sengaja datang di tengah malam untuk memakan
telur-telur ikan salem.
Ikan
salem yang sedang berjaga segera bersembunyi setelah mengetahui
kedatangan udang-udang raksasa itu. "Wah! jumlah mereka banyak sekali."
Pikir ikan salem itu. Udang-udang raksasa tersebut lalu menuju ke tempat
telur-telur ikan salem itu berada. Sedangkan ikan salem yang berjaga
segera melaporkan kejadian itu kepada teman-temannya. "Sssss...
perlahan-lahan, nampaknya ikan-ikan salem itu tertidur semua. Ayo kita
makan telur-telur mereka sampai habis." Ucap salah seekor udang yang
paling besar. "Ya benar, tetapi janganlah terlalu lama karena nanti bisa
ketahuan oleh ikan-ikan salem itu." Seru udang raksasa yang lain.
Pada
saat yang bersamaan ikan salem itu sudah membangunkan semua temannya.
Mereka semua telah siap bertarung mati-matian untuk mempertahankan
telur-telur mereka. Kemudian ikan-ikan salem itu berpencar untuk
mengepung udang-udang raksasa dari segala arah. Tak ketinggalan yang
betina pun ikut bertarung. Tidak berapa lama terjadilah pertarungan yang
seru antara kelompok ikan salem dan kelompok udang raksasa. Namun dalam
pertarungan tersebut ikan salem banyak yang gugur, terutama ikan salem
jantan. Tidak sedikit pula ikan salem betina yang gugur demi membela
telur-telur mereka.
"Wahai
salem betina! Mengungsilah kalian ke tempat yang aman dan selamatkanlah
telur-telur itu agar menetas di sana!" teriak seekor ikan salem jantan.
"Lantas bagaimana dengan nasib kalian!?" seekor ikan salem betina
bertanya. "Tidak usah pikirkan kami, kami akan berjuang mati-matian
melawannya! Cepatlah pergi, sebelum terlambat!" sahut ikan salem jantan.
"Baiklah kalau begitu, mari kita cepat berangkat!" ajak ikan salem
betina kepada ikan salem betina lainnya. "Tapi kemana kita hendak
pergi?" tanya seekor ikan salem betina."Sebaiknya kita pergi ke hulu
sungai saja, di sana pasti aman." Seekor ikan salem betina menyarankan.
"Tetapi
hulu sungai itu kan sulit dijangkau." Sahut ikan salem betina lain.
"Memang betul, untuk mencapai hulu kita harus melawan arus dan mendaki.
Tapi kita harus berjuang menyelamatkan telur-telur kita agar bisa sampai
ke hulu dan bisa menetas di sana. Lihatlah ikan-ikan salem jantan!
Mereka rela mati untuk membela kita, maka kita pun harus rela berkorban
demi menyelamatkan telur-telur kita." Sahut seekor ikan salem betina
dengan bijak. "Baiklah, mari kita berangkat."
Mereka
segera berduyun-duyun menuju muara sungai dengan membawa
telur-telurnya. Sesampainya di muara mereka dengan sekuat tenaga mendaki
menuju hulu sungai dengan melawan arus yang deras. Perjuangan ikan
salem betina tak kalah kerasnya dengan perjuangan salem jantan. Banyak
ikan salem betina yang gugur karena terkena batu-batu yang runcing saat
melompati tebing, salem jantan pun banyak yang mati terkena cabikan
udang raksasa yang ganas.
Beberapa ikan salem
betina akhirnya sampai pada hulu sungai dengan selamat. Mereka bahagia
dapat menyelamatkan telur-telur mereka sampai di hulu. Walaupun akhirnya mereka itu harus mati karena kelelahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar