Senin, 19 Maret 2012

Petani yang Baik Hati

    Disuatu desa, hiduplah seorang petani yang sudah tua. Petani itu hidup sendiri dan sangat miskin, pakaiannya penuh dengan tambalandan rumahnya terbuat dari gubuk kayu. Musim dingin telah tiba, Pak Petani tidak punya makanan juga tidak punya kayu bakar untuk menghangatkan diri, jadi hari ini Pak Petani hendak pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan. Ketika keluar dari rumah, ia meliha ada sebutir telur tergeletak diatas tanah bersalju. Dengan hati- hati, diambilnya telur tersebut dan dibawanya kedalam rumah. Pak Petani menyelimuti telur itu dengan kain lusuh dan meletakannya didalam kardus agar tetap hangat. Setelah itu dia pergi ke pasar untuk bekerja.
     Pak Petani membuat telur itu tetap hangat setiap hari sampai teluar itu menetas. Ternyata telur itu adalah telut burung cendrawasih, mungkin induknya tidak sengaja menjatuhkannya ketika hendak pindah ketempat yang lebih hangat. Pak Petani merawat burung cendrawasih kecil itu sengan penuh kasih sayang. Dia selalu membagi setiap makanan yang diperolehnya dari bekerja dipasar. Ketika harus meninggalkan burung cendrawasih itu sendirian, Pak Petani akan meletakannya didalam kardus dan menyalakan perapian agar burung cendrawasih kecil itu merasa hangat.
     Sekarang, burung cendrawasih yang dahulu masih kecil sekarang sudah mempunyai anak- anak yang banyak. Sekarang Pak Petani bukan lagi seorang petani yang miskin melainkan seorang pengusaha burung yang sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar